Rabu, 05 Oktober 2016

Berbagi Keceriaan Melalui Mural




Mural, sebuah cara menggambar atau melukis di atas media dinding. Mural berbeda dengan grafiti, jika grafiti lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cara cat semprot atau pilox maka mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok, cat genteng atau media lain yang dapat memeberikan warna.

Kali ini sebuah project mural yang bertempat di Paud Kenanga desa karanggondang digagas oleh KKN UNNES 2016 yang bekerja sama dengan pemuda Karang Taruna. Mural kali mengangkat konsep utama bermain. Hal ini didasari akan pentingnya bermain bagi anak-anak. Sebuah ungkapan dari dikdoank "jangan kau cabut masa bermain anakmu dengan cepat karena kelak kau akan menemukan anakmu yang dewasa tapi kekanakan" menjadi dasar konsep yang diterapkan pada mural kali ini.

Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi salah satu wadah bagi pemuda yang tergabung dalam karangtaruna untuk mengekspresikan drinya melalui mural. Saya selaku peangung jawab dalam program kerja mural ini jujur merasa kagum terhadap talenta pemuada-pemudanya. Tanpa diberikan banyak arahan mereka bisa improf menggoreskan kuas mewarnai gambar demi gambar. Bahkan beberapa diantaranya memang sudah pernah mengikuti sanggar seni dan ada juga yang sudah ahli menggambar wayang. 
Sebuah potensi yang sangat sayang jika tak dikembangkan. Meski masalah klasik akan fasilitas yang kerap kali sulit diindahkan.

Pengerjaan mural ini berlangsung kurang lebih selama 1 minggu dari mulai sketsa hingga finishing, meski tak bisa berlangsung lebih lama lagi namun diharapkan kegiatan singkat ini bisa menjadi sebuah kenangan keceriaan sederhana bagi teman-teman KKN dan Pemuda karang taruna saat bermural. karena disaat muralah kita sejenak bisa melupakan kepenatan pikiran akan rutinitas hidup dan berbagi tawa satu sama lain. bagi Ibunda-ibunda Paud kenanga berserta adik-adik paud kenanga mural ini bisa memberi warna baru bagi tempat bermain kalian :)

Minggu, 02 Oktober 2016

Sabtu, 01 Oktober 2016

Sabtu, 24 September 2016

Sejarah Pembangunan

Mulai terbentuk pemerintahan dari kelurahan menjadi pemerintahan Desa pembangunan belum begitu banyak tersentuh, dengan luas wilayah 235,5 ha dan penduduk yang hanya sekitar 45 Kepala Keluarga pemerintahaan Desa masih kesulitan menggerakkan program pembangunan .
      Program pembangunan mulai dapat dirasakan semenjak pemerintahan dipimpin oleh Kepala Desa Mardjono periode 1968 -1978. Dengan luas wilayah yang sedemikian luasnya dan terbagi 3 Dusun dan jalan yang ada tidak lebih dari 2 km yang dapat dilalui kendaraan roda empat termasuk jembatan yang ada hanya jembatan darurat yang terbuat dari kayu ataupun bambu.
      Kemudian pada waktu itu jumlah penduduk sudah mendekati 300 jiwa , otomatis warga usia sekolah lumayan banyak. Namun sekolah Dasar umum belum mempunyai .
      Setelah terbentuk Kepemimpinan Kepala Desa yang baru yaitu Bapak Mardjono maka dimulailah pembangunan disegala bidang diantaranya :
  1. Pembangunan Kantor kepala Desa dan Balai Desa
  2. Pembangunan Gedung SD inpres
  3. Pembangunan Jalan Makadam di semua dusun lebar 2.5 m panjang 2km
  4. Pembangunan masjid yang dahulu hanya ada 1 buah menjadi 3 buah di tiap kedusunan
  5. Pembangunan gorong - gorong
  6. Pembangunan Tugu batas Desa
      Dengan pembangunan yang dimulai dari pemerintahan Kepala Desa Mardjono maka pembangunan terus berlanjut sampai pada pemerintahan yang dipimpin oleh kepala Desa selanjutnya. Apalagi dilanjutkan oleh masa Pemerintahan yang sampai sekarang, pembangunan dirasakan semakin pesat dikarenakan alokasi dana penunjang dari pemerintah semakin besar dan juga di bantu oleh partisipasi dan swadaya masyarakat yang tinggi atas keinginanya dalam hal pembangunan.
      Diantara yang dilakukan dalam pemerintahan Kepala Desa kemarin yaitu Bapak Yateman antara lain:
  1. Pembangunan Aspalisasi disemua jalan dusun
  2. Rehab Kantor Kepala Desa dan Balai Desa
  3. Pembangunan Polindes
  4. Pembangunan Sarana air bersih
  5. Pembangunan Pavingisasi dan betonisasi jalan lingkungan RT
  6. Pembangunan Talud dan drainase
  7. Rehab masjid dan mushola
  8. Pembangunan Bendungan (canggal)
  9. Pembangunan rabat beton
  10. Dll
      Pembangunan disegala bidang pada pemerintahan ini sudah dapat dibilang baik , walaupun masih banyak pembangunan yang mesti harus di benahi dan dirawat. Ke depan Desa Karanggondang mestinya harus mempunyai tatanan sosial budaya, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur yang jauh lebih baik sesuai dengan Visi dan Misi Desa Karanggondang Untuk itu perlu acuan bersama untuk mencapai tujuan berupa RPJMDesa Karanggondang.
      Sejarah desa merupakan satu hal yang tidak dapat dipungkiri yang membentuk Desa Karanggondang Sebagaimana kondisi saat ini.
      Kondisi yang dialami Desa Karanggondang, telah mencapai perkembangan di berbagai sector, secara singkat dapat disebutkan :
  1. Bidang Sarana Prasarana ( Pembangunan Jalan / Jembatan Talud )
  2. Bidang Ekonomi dan Pertanian ( Jalut , Jitut )
  3. Bidang Pendidikan ( PAUD , TK , , SD, KF )
  4. Bidang Kesehatan ( Pukesmas Pembantu , PKD , Posyandu )
  5. Bidang Keagamaan ( Masjid , Musholla , TPA )
      Perkembangan diatas dapat dikatakan kekuatan / potensi desa untuk maju dan dukungan dalam mengatasi permasalah-permasalah yang dihadapi desa. Dalam setiap perkembangan pasti ada hambatan dan tantangan atau dampak dari perkembangan itu sendiri. Adapun masalah-masalah yang dihadapi desa saat ini adalah :
  1. Tingkat Sumber Daya Manusia ( SDM ) masih rendah
  2. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih kurang
  3. Tingkat Swadaya yang masih minim
  4. Budaya hidup sehat masih belum dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat
  5. Rata – rata penghasilan penduduk desa adalah petani namun luas tanah garapan kurang memadai
      Berdasarkan sejarah, kekuatan dan kelemahan yang ada sebagaimana tersebut diatas, desa memiliki harapan dan cita-cita kedepan sebagai desa yang Mandiri , Tertib , Adil , Aman dan Sejahtera.
      Oleh karena itu perlu arah dan alur yang jelas untuk sampai kepada tujuan tersebut. Maka Penyusunan dokumen RPJMDes ini mendesak dan penting bagi laju perkembangan desa kedepan yang lebih baik, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Penyusunan RPJMDes dilakukan berdasarkan partisipasi segenap pihak yang sedapat mungkin dilibatkan untuk dapat memotret kondisi desa seakurat mungkin dan merumuskan dan memprioritaskan tindakan dalam pembangunan terencana, sebagaimana maksud dan tujuan disusunya RPJMDes. Sejarah desa akan membuktikan dan mencatat sejauhmana konsistensi upaya dan capaian pembangunan berdasarkan dokumen RPJMDes yang disusun ini.

Sejarah Pemerintahan


      Pemerintahan Desa Karanggondang diawali sekitar abad ke 19 dengan ditandai adanya silsilah pemerintahan pada waktu itu sampai sekarang.Dan berawal dari sebuah cerita yang berbagai versi tentang asal – usul Desa Karanggondang.
      Konon pada jaman pemerintahan Mataram kuno ada seorang wali yang sedang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dan tidak sengaja singgahlah di sebuah tempat dan di situ ada batu besar sejenis karang yang tengahnya tumbuh sebatang pohon yang namanya pada waktu itu adalah pohon gondang . Dan karena anehnya itulah maka sang wali itu memberi nama desa itu ”Desa Karanggondang” yang sampai saat ini tetap lestari oleh masyarakat di Desa Kami yaitu Desa Karanggondang.
      Legenda / asal usul Desa Karanggondang dari beberapa nara sumber yang kami kumpulkan mempunyai ragam cerita yang dapat kami simpulkan sebagai berikut. Konon pada jaman pemerintahan Mataram Islam, pada saat perjuangan melawan penjajah Belanda tepatnya pada abad ke -19 Pada zaman perang Pangeran Diponegoro. Pada masa itu pemerintahan sudah ada yang menjadi kepala Desa yang pada masa itu di sebut Demang bernama Sastro rejo (1875-1910) dari kalangan rakyat biasa, setelah meninggal kepemimpinanya dilanjutkan oleh Sastro Prawiro rejo (1910-1945) Kemudian dilanjutkan lagi oleh Bapak Tarwidi setelah peristiwa G 30 S/PKI selama kurang lebih 3 tahun dan meninggal duania dilanjutkan oleh Bapak Mardjono (1968-1978) kemudian vacuum beberapa tahun. Sistem kepemimpinan sebelum Bapak Tarmidi dipilih secara turun temurun dan setelah itu ditetapkan dengan system penunjukan dari Kawedanan.
      Kemudian pemerintahan dipegang oleh YMT Bapak Yasmin (1980-1985) Setelah itu dilanjutkan oleh YMT Bapak Subandrio (1985-1988), dilanjutkan oleh Bapak Narno (1988-1990), kemudian dilanjutkan oleh Bapak Pasiono (1990-1993), kemudian YMT Bapak Yasmin Kembali (1993-1994) dilanjutkan oleh YMT Bapak Muryanto (1994-1997), Dan mulailah demokrasi rakyat dalam system pemilihan langsung oleh rakyat yaitu Bapak Yateman (1998-2012). dimana jaman berganti tahun berlalu,nama Karanggondang digunakan untuk memberi nama Desa ini dengan wilayah 3 Dusun dengan batas –batas sesuai adat – istiadat masyarakat.
Adapun silsilah kepala desa yang menjabat sesuai dengan sejarah di atas adalah sebagai berikut:
1 Demang Sastro rejo ( 1875 – 1910 )
2 Lurah Sastro Prawiro Rejo ( 1910 – 1945 )
3 Lurah Tarwidi ( 1945 – 1948 )
4 Lurah Mardjono ( 1968 – 1978 )
5 YMT Yasmin ( 1980 - 1985 )
6 YMT Subandrio ( 1985 – 1988 )
7 Kepala Desa Narno ( 1988 – 1990 )
8 Kepala Desa Pasiono ( 1990 – 1993 )
9 YMT Yasmin ( 1993 – 1994 )
10 Plt Muryanto ( 1994 – 1997 )
11 Kepala Desa Yateman ( 1999 – 2012 )
12 Kepala Desa Mardi ( 2013 – sampai sekarang )

Sumber Daya Alam Desa Karanggondang


A. Potensi Umum

1. Luas Daerah

No Potensi Luas (Ha)
Tanah Sawa
1 Sawah Irigasi Tekhnis 50.25 ha
2 Sawah Irigasi 1/2 Tekhnis 30 ha
3 Sawah Tadah Hujan 27 ha
Tanah Kering
1 Tegal/ Ladang 85,38 ha
2 Pemukiman 50 ha
Tanah Basah
1 Tanah Rawa 0 ha
2 Pasang Surut 0 ha
3 Tanah Perkebunan 0 ha
4 Tanah Perkebunan Rakyat 0 ha
5 Tanah Perkebunan Negara 0 ha
6 Tanah Perkebunan Swasta 0 ha
Tanah Fasilitas Umum
1 Kas Desa 16 ha
2 Lapangan 1,42 ha
3 Perkantoran Pemerintahan 0,5 ha
4 Lainya 30,5 ha
Tanah Hutan
1 Hutan Lindung 0 ha
2 Hutan Produksi 0 ha
3 Hutan Konservasi 0 ha

2. Orbitasi

No Orbitasi Jarak Tempuh Waktu
1 Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat 10 Km 10 Jam
2 Jarak tempuh ke ibu kota kabupaten terdekat 58 Km 1,5 Jam

3. Iklim

1 Curah hujan Mm
2 Jumlah bulan hujan 6 bulan
3 Suhu rata-rata harian 26 derajat celcius
4 Tinggi tempat Mdl
5 Bentang wilayah Lereng gunung

B. Pertanian

1. Tanaman Pangan

Luas Tanam Menurut Komoditas Tahun 2014
No Tanaman Luas(ha) Hasil(ton)
1 Jagung 5 ha 7 ton/ha
2 Kacang Kedelai 0 ha 0 ton/ ha
3 Kacang Panjang 20 ha 4 ton/ha
4 Padi ladang 0,5 ha 1 ton/ha
5 Ubi Kayu 2 ha 10 ton/ha
6 Ubi Jalar 3 ha 10 ton/ha
7 Cabe 0,5 ha 2 ton/ha
8 Bawang Putih 0,5 ha 0 ton/ha
9 Bawang Merang 0 ha 0 ton/ha
10 Tomat 0,1 ha 1 ton/ha
11 Sawi 0,1 ha 0,5 ton/ha
12 Kentang 0 ha 0 ton/ha
13 Mentimun 0,2 ha 0 ton/ ha
14 Kubis 0 ha 0 ton/ha

Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan

1 Jumlah rumah tangga memiliki tanah pertanian 170 RTP
2 Tidak Memiliki 100 RTP
3 Memiliki kurang dari 0.5 ha 100 RTP
4 Memiliki kurang dari 0.5 ha 50 RTP
5 Memiliki lebih dari 1.0 ha 20 RTP
Jumlah total rumah tangga petani 270 RTP

Jenis Komoditas Buah-Buahan yang Dibudidayakan

No Tanaman Luas(ha) Hasil(ton)
1 Jeruk 0 ha 0 ton/ha
2 Alpukat 0 ha 0 ton/ha
3 Mangga 0,5 ha 1 ton/ha
4 Rambutan 0,5 ha 1 ton/ha
5 Manggis 0 ha 0 ton/ha
6 Salak 0 ha 0 ton/ha
7 Apel 0 ha 0 ton/ha
8 Pepaya 0,2 ha 0,5 ton/ha
9 Belimbing 0 ha 0 ton/ha
10 Sawo 0 ha 0 ton/ha
11 Duku 0 ha 0 ton/ha
12 Durian 0,5 ha 2 ton/ha
13 Kokosan 0 ha 0 ton/ha
14 Nanas 0,5 ha 2 ton/ha
15 Melon 0 ha 0 ton/ha
16 Pisang 0,5 ha 0,1 ton/ha
17 Lengkeng 0,1 ha 0 ton/ha

C. Perkebunan

Luas dan Hasil Menurut Jenis

No Tanaman Luas(ha) Hasil(ton)
1 Kelapa 2 ha 5 ton/ha
2 Kopi 0,5 ha 5 ton/ha
3 Cengkeh 0,4 ha 4 ton/ha

D. Peternakan

1. Jenis Populasi Ternak

No Ternak Jumlah
1 Sapi 53 Ekor
2 Kerbau 37 Ekor
3 Ayam 3,500 Ekor
4 Bebek 650 Ekor
5 Kelinci 60 Ekor
6 Kambing 80 Ekor

2. Produksi Peternakan

No Produksi Jumlah
1 Susu 23.520 L/th
2 Telur 4.480 kg/ th
3 Daging g/th

3. Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak

No Lahan Jumlah
1 Tanaman pakan ternak (rumput gakah dll) 1 ha
2 Produksi hijauan pakan ternak 0 ton/ha
3 Lahan gembalaan 2 ha